Salah satu keberhasilan kinerja suatu organisasi dinilai dari kondisi lingkungan di tempat kerja. Organisasi yang mempunyai kinerja yang buruk dapat dilihat dari situasi kerja yang tidak teratur, banyaknya barang reject atau rework, nilai absensi karyawan yang buruk, dsb. 5S / 5R merupakan indikator pertama untuk menilai kinerja organisasi tersebut.
Pada prakteknya penerapan 5S / 5R tidaklah sulit, tetapi mengapa banyak perusahaan / organisasi yang gagal menerapkan 5S / 5R ? Banyak fungsional perusahaan bahkan pimpinan puncak yang tidak memahami makna dan tujuan sesungguhnya dari 5S / 5R. Mereka beranggapan penerapan 5S / 5R menjadi tanggung jawab dari karyawan / pekerja saja. Padahal, keberhasilan dari penerapan 5S / 5R berhubungan dengan seluruh sumber daya manusia dalam organisasi, dari pimpinan puncak hingga pekerja paling bawah. Sikap dan budaya kerja yang baik dan bertanggung jawab harus dicerminkan dari level paling atas hingga level paling bawah di organisasi. 5S / 5R tidak akan pernah berhasil diterapkan jika pimpinan sendiri tidak memberikan contoh yang benar dalam penerapannya.
Dalam bahasa Jepang 5S berarti Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai 5R yang berarti Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. 5S / 5R dirancang untuk menghilangkan pemborosan dengan mengutamakan perilaku positif dari setiap orang dalam organisasi.
Seiri : Ringkas
Berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuatu dengan aturan atau prinsip tertentu. Membedakan yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, mengambil keputusan yang tegas dan menerapkan manajemen stratifikasi untuk membuang yang tidak diperlukan.
Seiton : Rapi
Berarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Ini berguna untuk menghilangkan proses pencarian. Jika segala sesuatu di simpan di tempatnya, maka tempat kerja menjadi rapi.
Seiso : Resik
Berarti membersihkan barang – barang dari kotoran atau tempat kerja dari barang – barang yang tidak diperlukan.
Seiketsu : Rawat
Berarti memelihara barang – barang atau tempat kerja agar teratur, rapi dan bersih, termasuk pada aspek personal dan kaitannya dengan polusi / limbah pabrik.
Shitsuke : Rajin
Berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar sebagai suatu kebiasaan.
Keuntungan dari penerapan 5S / 5R adalah :
- Menciptakan tempat kerja terbaik dengan prinsip kaizen (perbaikan berkesinambungan).
- 5S / 5R sebagai barometer manajemen : perusahaan yang lancar dikendalikan oleh setiap orang.
- Perusahaan sebagai alat penjualan : promosi bukan dengan kata – kata tetapi dengan penampakan di lingkungan kerja.
- 5S / 5R sebagai ilmu perilaku : perbuatan lebih meyakinkan daripada kata – kata.
- Menggunakan pengalaman di perusahaan untuk membersihkan batin : mengubah cara berpikir dan perilaku pribadi.
- Menggugah tanggung jawab setiap orang di tempat kerja.
- 5S / 5R sebagai falsafah manajemen.
- 5S / 5R sebagai sasaran utama produktivitas.
No comments:
Post a Comment